Selasa, 19 Mei 2015

PRINSIP-PRINSIP PENCEGAHAN CEDERA

Setiap atlet atau siapapun yang melakukan aktifitas olahraga pasti mendekatkan diri dengan resiko cedera. Adanya kemungkinan cedera dalam melakukan olahraga menjadi faktor penting bagi atlet untuk melakukan pencegahan cedera. Ada beberapa faktor yang perlu menjadi perhatian, yakni prinsip-prinsip pencegahan cedera pada olahraga. Bila prinsip ini dilaksanakan, maka tubuh akan siap melakukan aktifitas olahraga dengan aman. Prinsip pencegahan cidera tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Kondisi fisik; adalah prinsip kunci dalam pencegahan cedera pada olahraga. Kondisi fisik yang baik akan mencegah terjadinya cedera pada waktu melakukan aktifitas olahraga. Juga akan mengurangi keparahan apabila mendapatkan cedera. Kemampuan maksimal dari penampilan seorang olahragawan akan diperoleh dengan kecukupan dalam kekuatan otot dan keseimbangan, power, daya tahan, koordinasi neuromuskuler, fleksibilitas sendi, daya tahan kardiovaskuler, dan komposisi tubuh yang sesuai untuk olahraga
  1. Pemilihan metode latihan yang tepat; meliputi efisiensi gerakan yang sesuai, efektifitas program latihan, termasuk FITT (Frequency, Intensity, Time, Type) yang cukup. Gerakan yang salah harus dikoreksi dan gerakan dasar harus dilakukan dengan baik.
  2. Rest and recovery; tidur yang cukup adalah prinsip penting untuk mental yang baik dan kesehatan fisik serta menjadi bagian kritis dari recovery setelah bekerja berat. Kronik overexertion dan kelelahan dapat membuat atlet lebih mudah mengalami cedera.
  3. Muscle soreness; penggunaan otot yang di atas ambang kemampuan dapat memunculkan muscle soreness (luka pada otot), kekakuan otot, dan spasme otot. Berdasarkan hipotesa spasme otot pada luka pada otot, ischemic pada otot dan adanya nyeri pada otot menghasilkan reflek spastik kontraksi dan dilanjutkan dengan viscous circle ischemic, spasme dan nyeri. Sedangkan jika didasari pada hipotesa kerusakan jaringan, microtear dan nyeri menghasilkan rangsangan pada nerve ending sehingga menimbulkan bengkak pada otot. Bengkak, spasme dan nyeri menandai adanya luka pada otot. Pemberian massage yang tepat akan dapat mengurangi bengkak (oedema), dan menurunkan spasme otot. Pemberian es dapat memfasilitasi proses penyembuhan luka, dan istirahat yang cukup dapat menghindari kerusakan mikroskopik dari jaringan.
  4. Peralatan yang sesuai; sepatu merupakan peralatan yang paling harus disesuaikan dalam setiap aktifitas olahraga . Penggunaan sepatu ini sangat individualis dan harus dipilih secara hati hati. Penggunaan sepatu yang tidak sesuai dapat mengakibatkan adanya cedera seperti cedera karena tekanan yang tidak sesuai, dan iritasi kulit yang dapat mengakibatkan adanya luka bakar pada kaki.